Sabtu, 28 November 2009

Banjir Pergilah Engkau ke Tanah Lapang


Blackinnovationawards

Masalah Banjir.......Banjir.....Banjir dan Banjir!!!!!

Hampir Tiap musim hujan...setiap daerah Di Indonesia kerap sekali terjadi bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir yang sering terjadi. Lihat saja banjir bandang yang banyak terjadi karena sungai tiba-tiba meluap, air laut pasang atau contohlah di kota Surabaya yang kebanyakan banjir terjadi karena ulah manusianya sendiri.Karena banjir semuanya pasti merugi dan tidak ada yang mau bertanggung jawab.................?????

Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal... baik lingkungan alam maupun manusia.Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :

  • Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
  • Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor
  • Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat.
  • Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung
  • Penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali.
  • Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi bencana banjir
  • Kiriman atau bencana banjir bandang.
  • Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
  • Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir.

Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti bajir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka Alam juga akan menyakiti manusia”.

Semoga Banjir Tidak akan terjadi lagi...ditahun2 kedepan dan banyak ide2 yang muncul untuk mengatasi hal tersebut...pokoknya ide kreatif dan baik selalu ada jika kita semuanya mau berpikir dan berusaha........Black In News

MINYAK TANAHKU?? apa BAHAN BAKAR GASKU ?????


Semenjak Awal tahun 2007 lalu, pemerintah RI meluncurkan kebijakan konversi minyak tanah ke gas. Semula saya berpikir bahwa program ini sangat bagus, untuk jangka panjangnya, karena bisa mengurangi penggunaan minyak tanah sebagai bahan bakar kompor. Meski banyak yang protes, tapi pemerintah jalan terus. Memang sih, orang Indonesia kalo disuruh berubah, protesnya dateng duluan. Dan ini memang bukan kebijakan yang populer. karena masih ada beberapa lapisan masyarakat yang memang belum sanggup memenuhinya. Sebetulnya saya ga mau mengomentari program ini sih. Karena pada prinsipnya saya sih setuju saja, secara kasap mata..Black Community saya dari awal juga tidak suka masak pake minyak tanah. Karena selain panas, juga kotor deh kayaknya, hehehe...

Yang mau saya komentari berangkat dari keheranan saya dalam implementasi rencana ini. Semula saya berpikir, kalau untuk konversi ini, dilakukan survey yang memang mendata siapa siapa saja yang membutuhkan perangkat ini. Karena perangkat ini juga bukan perangkat murah. Seharusnya pemerintah lebih berhati hati dalam realisasi droppingnya. Saya heran, ketika beberapa hari yang lalu saya melihat tetangga - tetangga diminta menyerahkan fotokopi kartu keluarga dan fotokopi ktp, untuk keperluan administrasi pengambilan kompor gas beserta tabung gas seukuran 3 kg. Banyak sebetulnya yang menolak, karena mungkin merasa tidak membutuhkan. Secara mungkin mereka sudah lama menggunakan kompor gas milik saya sendiri, dan memang mungkin akan lebih bermanfaat kalau diambil oleh keluarga lain yang membutuhkan. Tapi karena ini adalah peraturan pemerintah. Ya sudah kita semua berikan syarat2 tersebut.Akhirnya, kami dapat juga kompor itu, dan seperti yang sudah di kira, kompornya ga kepake. Lha buat apa coba?

Betapa tidak akuratnya data di republik ini, sehingga untuk memberikan fasilitas yang layak saja selalu dipertanyakan. Kenapa sih begitu sulit mendata rakyat? Bila dikalikan di RT saya saja, yang tidak layak mendapatkan bantuan konversi minyak tanah ke gas bisa lebih dari 5 orang. Memang sebagian besar penduduk di RT saya bukanlah orang mampu. Tapi kan tetep aja, dideretan rumah saya, bisa dikatakan sudah menggunakan kompor gas dari dulu. kenapa lagi harus dikasi kompor gas yang jatahnya bantuan? Terus terang saya sih merasa tidak berkenan menerima aja, lha kalo di RT saya aja ada sekitar 5-6 orang yang mendapat kasus begini, dalam satu RW bisa 4-5 kali lipatnya. berapa keluarga dalam satu kelurahan yang tidak layak mendapat, tapi tetep mendapatkan bantuan? Memang kondisi ini membuat miris. Pantesan aja, waktu ada bantuan tunai langsung, banyak yang salah sasaran. Kenapa ga ada budaya malu menerima bantuan yah, padahal kita kan tidak layak menerima bantuan itu? Yang begini ini nih yang membuat anggaran belanja negara membengkak ga keruan.

Semoga pemerintah yang berwenang untuk lebih bijaksana dalam mengatasi masalah ini...dan meninjau ulang serta mengawasi pro kontra ini......pokoknya satu negaraku Indonesia dan banyak kawanku dari...
Djarum Black

Bulu Tangkis Andalan Indonesia....Bagaimana Nasibmu Kini...????


Seperti kita lihat dari jaman dulu hingga tahun ketahun dunia perbulu tangkisan kita sering mendapatkan juara pada event2 besar utamanya kelas Internasional, bahkan kita seakan - akan menjadikan olahraga tersebut sebagai andalan bagi negara kita dalam setiap cabang perlombaan tersebut.Setelah kita lihat pada bulan September 2009 kemarin, sampai saat ini kita bersama masih belum melihat bapak Menpora yang baru Dr.Andi Alfian Mallarangeng "turlap" (turun kelapangan) memantau kinerja setiap Pengurus Besar (PB) cabang olah raga di Indonesia ini atau mengeluarkan statement apapun mengenai Program 100 Hari-nya untuk masa depan Olah Raga kita. Djarum Black

Mungkin terlalu besar dan banyak semua cabang olahraga secara bersamaan, skala prioritas adalah hal yang patut di kedepankan.

Kita tahu, sejak Indonesia berpartisipasi di bulutangkis dunia pada 1950-an, perlahan prestasi sudah mulai terbentuk, dimotori oleh Ferry Sonneville dan Tan Joe Hok Indonesia mulai menjuarai Piala Tomas tahun 1958, ibarat kata Julius Caesar Vini, Vidi, Vici, datang..lihat dan menang. Saat itu, sebagai pendatang baru Indonesia mengalahkan Malaya (sekarang Malaysia) dengan skor 6-3, padahal Malaya adalah raksasa bulutangkis pada saat itu, bersama Inggris dan Amerika Serikat.

Seterusnya, 1959 Tan Joe Hok menjuarai ajang All England, sebuah turnamen yang sangat prestisius, dimulai sejak 1899. Bahkan ada pameo mengatakan bahwa, belum sah seorang pemain dikatakan hebat jika dia belum menjuarai All England !

Sejak saat itu, Presiden Soekarno secara khusus menyambut pebulutangkis hebat (yang notabene domisilinya tidak pada satu tempat), seperti Ferry Sonneville di Belanda, Tan Joe Hok di Jakarta, Liem Po Djian dan Nyoo Kim Bie di Surabaya, sebagai pahlawan yang membuat Indonesia "menggelegar" di mata dunia.

Dengan domisili yang berjauhan tersebut, mereka semua mampu membangun sebuah tekad yang membara untuk membanggakan Indonesia.

Prestasi-demi prestasi terus diukir pebulutangkis kita, tidak hanya di bagian putra, di putri juga terpatri prestasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Tercatat pebulutangkis putri yang berprestasi dunia seperti, Minarni, Retno Kustijah, sampai ke era Verawaty, Ruth Damayanti, Imelda Wigoena, lalu ke Ivana Lie, Sarwendah dan yang fenomenal adalah Susi Susanti dan Mia Audina, walaupun yang terakhir sekarang menjadi warga negara Belanda.

Saat ini, saya tidak ingin bernostalgia soal prestasi bulutangkis kita, realita yang dihadapi sekarang adalah sangat-sangat memprihatinkan.

Sejak Haryanto Arbi menjadi pebulutangkis terakhir Indonesia menjuarai All England pada 1994, belum ada lagi yang berprestasi seperti dia. Bukan mengecilkan tunamen-turnamen yang ada dan menjamur dengan berbagai level sekarang ini, namun bila ditolok ukur dari prestasi terkini pun kita masih terseok-seok dengan minimnya gelar di turnamen super series sepanjang tahun 2009 ini.

Hanya Nova Widyanto/Lilyana Natsir yang konsisten dengan prestasinya di 2009, selebihnya sangat-sangat labil, seperti Taufik Hidayat yang semakin tak berstamina dan kerap dikalahkan oleh pemain-pemain yang satu level dibawahnya, Markis Kido/Hendra Setiawan didera cedera berkepanjangan, sementara pelapisnya seperti Moh.Ahsan/Bona Septano atau Rian Sukmawan/Yonatan S.Dasuki masih belum bisa "menempel" seniornya.

Di putri, sangat-sangat parah, sejak merebut perunggu di Olimpiade 2008 dan emas di Sea Games 2007, Maria Kristin belum bangun-bangun juga prestasinya, Adrianti Firdasari juga demikan, ada yang bagus di putri yakni Pia Zebadiah, namun yang bersangkutan lebih memilih bermain di mix double, karena menyadari bahwa prestasinya tidak akan terangkat jika berkompetisi di tunggal.

Di ganda putri kita hanya bisa menonton kehebatan pemain negara lain, karena yang ada saat ini Greysa Polii/Nitya Khrisninda dan Shandy Puspita/Meilina Jauhari belum ada di jalur nya ganda-ganda Cina dan Korea Selatan, bahkan Denmark dan Rusia.

Bisa dikatakan, mulai tahun 2000 adalah era terjelek bulutangkis kita, terlepas dari Taufik Hidayat merebut emas Olimpiade 2004 dan Markis Kido/Hendra Setiawan di Olimpiade 2008.

Analisa saya adalah pengecut-nya PBSI dalam mengirim pemain-pemain muda keberbagai turnamen, jika hanya mau seorang pemain menjadi juara, langkah yang harus dilakukan adalah siap menerima prestsi maksimalnya seperti apa. Jangan mengharapkan juara dulu, di Cina sekalipun tidak ada juara instant, yang ada juara karena mental yang sudah siap untuk bersaing dan matang.

Padahal, dipelapis banyak sekali nama yang kemampuannya cukup mumpuni, yang kalau mau "head to head" bisa mengimbangi Cina (sebagai raksasa bulutangkis dunia). Nama seperti Dionysius Hayom Rumbaka, Evert Sukamta, Andreas Adityawarman punya skill yang sangat baik, di putri ada Ana Rovita, Maria Febe, Febi Angguni dan banyak lagi, di ganda putra ada yang sangat menonjol yakni ; Rendy Sugiarto/Wifqi.

Pebulutangkis diatas, hampir semuanya berusia 20 tahun ke bawah dan kemampuannya cukup baik.

Bagaimana nasib bulutangkis Indonesia ? Tak satupun supremasi bulutangkis ada di negara kita, Thomas, Uber, Sudirman, semua ada di negara orang. Apa suatu saat kita nantinya akan menjadi underdog di bulutangkis ?

Lihat, di Asia, Malaysia, Korea Selatan, Cina Taipeh, Thailand sudah berani mengirimkan tenaga-tenaga mudanya ke berbagai turnamen sekelas super series, belum lagi Eropa, dimana Denmark menjadi motornya, sebuah negara bulutangkis yang tidak pernah kehabisan pemain hebat, bahkan ada negara-negara yang hampir tidak punya tradisi bulutangkis, sekarang sudah punya pemain hebat, seperti Rusia, Polandia dan Jerman-kini sudah punya beberapa pemain muda yang cukup kuat. Saat ini pun, Nigeria adalah sebuah negara bulutangkis yang kuat di Afrika, sudah menjadi penggerak bulutangkis di sana !

Sekarang ini, pujian patut kita berikan kepada klub-klub yang melihat potensi pemainnya yang hebat namun sistem Pelatnas PBSI tidak meliriknya. Mereka dengan inisiatif dan biaya sendiri mengirim "mutiara-mutiara" mereka untuk menjadi atlet kelas dunia. Menjadi atlet professional (yang sekarang sudah menjadi trend di bulutangkis). Dengan biaya "sendiri", tanpa biaya dari negara.

Apakah kita tidak malu, jika akhirnya bulutangkis Indonesia seperti yang terjadi di dunia tennis sekarang ini, dimana individunya berprestasi hebat, namun begitu ada turnamen yang membawa nama negara seperti Piala Davis dan Piala Fed, si pemain dengan tega dan tegas menolak untuk membela negara.

mungkin ini perlu adanya pembenahan sistem dan meningkatkan kesejahteraan bagi para pemain / atlet serta pelatih agar mereka merasa diperhatikan oleh pemerintah

ya..mungkin ada reword dan perlakuan yang baik sesuai dengan prestasi yang dapat mengharumkan bangsa indnesia kita ini......................salam Black Community


Jumat, 27 November 2009

Listrik Sering Padam??? Harganya kok Dinaikkan!! Mengapa???


Black Community Bicara Soal Listrik Mulai tahun depan, pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus siap - siap merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membayar biaya listrik bulanan.

Soalnya, pemerintah sudah berancang-ancang akan menaikkan tarif dasar listrik alias TDL di 2010 nanti sekitar 5 persen, Kebijakan kenaikan TDL dan margin untuk PLN, merupakan upaya pemerintah untuk menekan anggaran subsidi listrik, yang tahun depan dipatok sebesar Rp 37,8 triliun. Upaya lainnya, yakni penerapan TDL sesuai harga keekonomian secara otomatis untuk pemakaian setrum melebihi 50 persen konsumsi rata-rata nasional tahun lalu bagi pelanggan dengan daya di atas 6.600 volt ampere (VA). Lalu, penerapan kebijakan tarif yang bertujuan untuk mendorong penghematan listrik dan pelayanan khusus yang selama ini sudah dilakukan, tetap diberlakukan.

Yang jelas, tarif setrum sudah tidak pernah naik lagi sejak 2003 lalu.Cuma, sumber KONTAN di pemerintahan membisikkan, tahun depan tarif dasar listrik bakal naik rata-rata sebesar 23 persen. “Kenaikan tarif tersebut akan menurunkan subsidi listrik di 2010 sebesar Rp 25 triliun,” ada empat skenario kenaikan TDL yang berkisar 20 persen-30 persen, tergantung golongan. Contohnya, pelanggan rumah tangga kecil naik kurang dari 20 persen, golongan bisnis dan industri di atas 20 persen. Dari kacamata PLN, kenaikan tarif dan margin berguna untuk meyakinkan para pemberi pinjaman, semacam Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB). Selain itu, kebijakan tarif juga bisa memangkas kekurangan pendanaan untuk investasi tahun depan hingga Rp 2,9 triliun, yakni dari awalnya mencapai Rp 13,1 triliun menjadi hanya Rp 10,2 triliun.

dengan adanya hal itu Djarum Black harusnya perlu adanya pembenahan dari perusahaan dalam hal ini PLN yang mengelolanya.....jangan hanya menaikkan TDL tetapi pelayanannya tetep sama seperti sekarang ini sering ada pemadaman dan tiu sering terjadi tidak 1 , 2... kali tapi berkali2 pasti kita yakin itu sudah difikirkan

Model Pendidikan Indonesia Masa Kini

kita pasti sering melihat dan dengar baik dari media elektronik maupun media cetak seperti apa Indonesia kini. Begitu banyak 'gelar' yang kita sandang seperti, negara koruptor, negara teroris, negara birokratis, negara ekonomi biaya tinggi, dan lain sebagainya. ceritanya Black In News, Indonesia kini sedang dalam tahap terpuruk.

Mengapa itu bisa terjadi? Jika dilacak balik, salah satu penyebabnya adalah sistem dan model pendidikan yang diterapkan di negara kita masih jauh dari kelayakan. Sistem yang dimaksud adalah sentralistik atau terpusat, sedangkan model pendidikannya adalah pendidikan klasik yang masih menggunakan cara lama (manual). Apakah karena hal itu yang menyebabkan dilakukannya penggantian sistem dan model pendidikan menjadi desentralisasi dan teknologis? Kemudian, mengapa sistem dan model tersebut yang dipilih? Tak adakah model lain yang lebih tepat dan jitu?

Sementara itu sejak dulu hingga kini - baik sebelum dan sesudah ganti sistem dan model semakin banyak kelompok kelompok masyarakat yang mencoba menggali tak henti henti dan menciptakan terobosan terobosan baik formal, informal maupun nonformal model model pendidikan yang dianggap paling cocok bagi manusia dan negeri ini.

Untuk itu marilah kita ulas mengenai hal tersebut bersama - sama Black Community


Model pendidikanKlasik merupakan model pendidikan tertua yang bertolak dari asumsi bahwa pendidikan berfungsi memelihara, mengawetkan, dan meneruskan semua warisan budaya terdahulu kepada generasi berikutnya. Dengan demikian guru tak perlu repot dan susah susah mencari dan menciptakan pengetahuan, konsep, dan nilai nilai baru, karena semuanya telah tersedia.

Model ini lebih menekankan pada isi pendidikan daripada proses atau bagaimana mengajarkannya dan menekankan perkembangan segi segi intelektual [to develop the mind (Hutchins dalam Oliva, 1992)] daripada emosional, psikomotor, dan sosial siswa. Guru bertugas memilih dan menyajikan materi ilmu yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. Guru adalah juga sebagai ahli dalam bidang ilmu dan juga contoh atau model nyata dari pribadi yang ideal. Sedangkan siswa merupakan penerima pengajaran yang baik, yang sesungguhnya sebagai penerima informasi yang pasif.dan hasilnya akan mencetak siswa berilmu tetapi hanya terpacu pada apa yang telah dipelajarinya dari sekolah tanpa ada penemuan - penemuan yang baru.


Model pendidikan yang berbasis IT dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi yang menganggap bahwa kehidupan selalu berkembang dan berubah sehingga model ini mengutamakan segi segi empiris, informasi objektif yang dapat diamati dan diukur serta dihitung secara statistik. Hal hal yang bersifat kualitatif dan sangat menekankan peranan lingkungan yang menentukan perilaku manusia. Menurut model ini pula, bahwa pendidikan adalah ilmu bukan seni, pendidikan adalah cabang dari teknologi ilmiah yang salah satu ciri utamanya adalah efisiensi.

Isi pendidikan di dalam model ini dipilih oleh tim ahli bidang bidang khusus yang berupa data objektif serta keterampilan keterampilan yang mengarah kepada kemampuan vocational, Dalam penyampaian isi pendidikan media elektronik (audio visual, komputer) sangat berperanan. Bahkan dapat dikatakan bahwa peranan guru digantikan sebagian oleh media tersebut.

Model pendidikan ini salah satunya melahirkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (4) di Inggris dikenal dengan Competency Based Education and Training; di AS disebut dengan Performance Based Education (Burke, 1995) (5) yang menekankan kompetensi dan kemampuan kemampuan praktis. Materi disiplin ilmu (teori) dipelajari sejauh mendukung penguasaan kemampuan-kemampuan tersebut dan disusun terjalin di dalamnya.


Nah untuk itu kita dukung sistem pendidikan kita agar lebih baik di era yang akan datang dan akan mencetak manusia2 Indonesia yang bermoral, pandai dan agar dapat mengurangi gelar bangsa kita yang semakin terpuruk.