Jumat, 27 November 2009

Model Pendidikan Indonesia Masa Kini

kita pasti sering melihat dan dengar baik dari media elektronik maupun media cetak seperti apa Indonesia kini. Begitu banyak 'gelar' yang kita sandang seperti, negara koruptor, negara teroris, negara birokratis, negara ekonomi biaya tinggi, dan lain sebagainya. ceritanya Black In News, Indonesia kini sedang dalam tahap terpuruk.

Mengapa itu bisa terjadi? Jika dilacak balik, salah satu penyebabnya adalah sistem dan model pendidikan yang diterapkan di negara kita masih jauh dari kelayakan. Sistem yang dimaksud adalah sentralistik atau terpusat, sedangkan model pendidikannya adalah pendidikan klasik yang masih menggunakan cara lama (manual). Apakah karena hal itu yang menyebabkan dilakukannya penggantian sistem dan model pendidikan menjadi desentralisasi dan teknologis? Kemudian, mengapa sistem dan model tersebut yang dipilih? Tak adakah model lain yang lebih tepat dan jitu?

Sementara itu sejak dulu hingga kini - baik sebelum dan sesudah ganti sistem dan model semakin banyak kelompok kelompok masyarakat yang mencoba menggali tak henti henti dan menciptakan terobosan terobosan baik formal, informal maupun nonformal model model pendidikan yang dianggap paling cocok bagi manusia dan negeri ini.

Untuk itu marilah kita ulas mengenai hal tersebut bersama - sama Black Community


Model pendidikanKlasik merupakan model pendidikan tertua yang bertolak dari asumsi bahwa pendidikan berfungsi memelihara, mengawetkan, dan meneruskan semua warisan budaya terdahulu kepada generasi berikutnya. Dengan demikian guru tak perlu repot dan susah susah mencari dan menciptakan pengetahuan, konsep, dan nilai nilai baru, karena semuanya telah tersedia.

Model ini lebih menekankan pada isi pendidikan daripada proses atau bagaimana mengajarkannya dan menekankan perkembangan segi segi intelektual [to develop the mind (Hutchins dalam Oliva, 1992)] daripada emosional, psikomotor, dan sosial siswa. Guru bertugas memilih dan menyajikan materi ilmu yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. Guru adalah juga sebagai ahli dalam bidang ilmu dan juga contoh atau model nyata dari pribadi yang ideal. Sedangkan siswa merupakan penerima pengajaran yang baik, yang sesungguhnya sebagai penerima informasi yang pasif.dan hasilnya akan mencetak siswa berilmu tetapi hanya terpacu pada apa yang telah dipelajarinya dari sekolah tanpa ada penemuan - penemuan yang baru.


Model pendidikan yang berbasis IT dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi yang menganggap bahwa kehidupan selalu berkembang dan berubah sehingga model ini mengutamakan segi segi empiris, informasi objektif yang dapat diamati dan diukur serta dihitung secara statistik. Hal hal yang bersifat kualitatif dan sangat menekankan peranan lingkungan yang menentukan perilaku manusia. Menurut model ini pula, bahwa pendidikan adalah ilmu bukan seni, pendidikan adalah cabang dari teknologi ilmiah yang salah satu ciri utamanya adalah efisiensi.

Isi pendidikan di dalam model ini dipilih oleh tim ahli bidang bidang khusus yang berupa data objektif serta keterampilan keterampilan yang mengarah kepada kemampuan vocational, Dalam penyampaian isi pendidikan media elektronik (audio visual, komputer) sangat berperanan. Bahkan dapat dikatakan bahwa peranan guru digantikan sebagian oleh media tersebut.

Model pendidikan ini salah satunya melahirkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (4) di Inggris dikenal dengan Competency Based Education and Training; di AS disebut dengan Performance Based Education (Burke, 1995) (5) yang menekankan kompetensi dan kemampuan kemampuan praktis. Materi disiplin ilmu (teori) dipelajari sejauh mendukung penguasaan kemampuan-kemampuan tersebut dan disusun terjalin di dalamnya.


Nah untuk itu kita dukung sistem pendidikan kita agar lebih baik di era yang akan datang dan akan mencetak manusia2 Indonesia yang bermoral, pandai dan agar dapat mengurangi gelar bangsa kita yang semakin terpuruk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar