Kamis, 26 November 2009

Si Jukkot Tumbuhan Langka Di Indonesia

Djarum Black Slimznation

Semua pasti Sudah kenal siapa beliau Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII yang berperang melawan penjajah Belanda di Tapanuli??, dikenal pantang menyerah dan tangguh. Salah satu penyebabnya kemungkinan karena memakan tumbuhan yang disebut “si jukkot”. Tanaman yang mulai langka tersebut, kini mulai dibudidayakan.
Tanaman khas itu dapat ditemukan di sekitar tepian hutan Desa Sionom Hudon, Tele. Kawasan yang di dalamnya kini terdapat garis perbatasan kabupaten-kabupaten hasil pemekaran meliputi Dairi, Pakpak Bharat, Samosir dan Humbang Hasundutan.
“Beberapa batang Si Jukkot ini juga didapati tumbuh dalam areal Hutan Tanaman Industri PT Toba Pulp Lestari di kawasan ini. Karena mulai langka, tanaman itu mulai kita budidayakan,” kata Monang Simatupang, staf PT Toba Pulp Lestari kepada wartawan di Medan, Senin (9/4/2007).
Si Jukkot merupakan tumbuhan yang menyenangi banyak sinar matahari. Tingginya bisa mencapai satu meter. Daun memanjang dengan tepi yang tidak teratur serta ujung yang meruncing. Warna daunnya hijau kecolat-coklatan, serasi dengan warna batang yang putih kemerah-merahan. Secara anatomis tumbuhan ini memiliki kandungan air tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dari batang yang tumbuh segar dan mempunyai banyak getah berwarna putih.
“Sebelum dikonsumsi, daun tanaman ini terlebih dahulu dilayukan agar menjadi lembut. Rasanya mirip daun ubi jalar. Belum ada penelitian terhadap kandungan Si Jukkot, tetapi warga meyakini tumbuhan ini memiliki banyak khasiat,” Monang Simatupang.
Di antara khasiatnya, kata Monang, sebagai penambah nafsu makan dan memperlancar pencernaan, stamina, dapat mengobati penyakit gondok (creatin), mengobati sakit lambung (maag), menurunkan sekaligus kolesterol, kadar gula darah dan resiko serangan kanker.
Menurut Monang Simatupang, berdasarkan keterangan warga setempat, tanaman ini merupakan sala satu lalapan utama Sisingamangaraja XII saat melaksanakan perang gerilya melawan Belanda. Di kawasan yang saat ini banyak ditemukan Si Jukkot, merupakan basis perjuangan gerilya Sisingamangaraja XII sekaligus juga sebagai jalur perlintasan menuju Aceh.
“Kuat dugaan, tanaman ini memang sengaja disebar Sisingamangaraja XII dan pasukannya, sehingga saat bergerilya, makanan ini tetap dapat dengan mudah diperoleh,” kata Monang.

Autoblackthrough

Tidak ada komentar:

Posting Komentar